English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Tidak dapat membedakan antara kegiatan dan hasil

Banyak di antara kita yang sependapat bahwa kita harus bekerja keras dan terus bekerja keras. Oleh karena itu maka kita lalu bekerja keras akan tetapi apa hasilnya? Ternyata hasilnya tidak sama dengan apa yang diinginkan. Mau tahu jawabnya mengapa? Ya, ternyata bekerja keras (work hard) itu perlu akan tetapi belum cukup. Ada satu hal yang juga penting dilakukan, yaitu bekerja dengan pintar atau pintar bekerja (work smart). Lalu apa bedanya kerja keras dan kerja pintar?

Kerja keras pada umumnya lebih mengandalkan otot, fisik dan kemauan sedangkan kerja pintar melibatkan otak. Kerja keras biasanya kerja yang sekedar memenuhi tugas tanpa melibatkan kreativitas yang terkait dengan cara menyelesaikan tugas. Unsur kreativitas bagaimana cara menyelesaikan tugas dengan lebih cepat, lebih efisien dan efektif tanpa mengurangi mutu pekerjaan menjadi pembeda antara kerja keras dan kerja pintar.

Pernah seorang peneliti dan ahli serangga mengadakan percobaan. Dia letakkan seekor ulat di ujung pot bunga dan di dalam pot itu, tepat di bagian tengah, diletakkan daun segar yang menjadi kesukaan ulat tersebut. Kemudian setelah Si ulat mencium segarnya daun kesukaannya lalu ia bergerak merayapi dan memutar sisi pot bunga itu dari ujung ke ujung lainnya. Ulat itu terus merayap memutari ujung bibir pot bunga selama 7 hari 7 malam lamanya. Dia ingin benar mendapatkan daun makanannya itu tapi ia tidak berhasil lalu satu minggu kemudian si Ulat mati kelaparan.

Percobaan ini menjelaskan bahwa si Ulat telah bekerja keras tapi tidak mendapatkan hasil. Dengan kata lain, dia tidak dapat membedakan kegiatan dan hasil yang ingin dicapai. Dia tidak menetapkan tujuan yang ingin dicapai, dia hanya bekerja dan bekerja keras. Oleh karena itu, penetapan target dan tujuan penting agar kita dapat membedakan mana kegiatan (kerja keras) dan mana tujuan atau hasil yang akan dicapai.

No comments:

Post a Comment